Inspirasi

"Kadang tidak selalu setiap tindakan membuahkan kesuksesan, tapi perlu diingat bahwa tidak ada kesuksesan tanpa tindakan"

Sunday, September 9, 2012


"Masa Depan Cerah Mahasiswa Pertambangan"


Kumpulan pemuda-pemudi berjaket oranye itu tampak gagah berjalan berombongan di dalm lingkungan sebuah kampus yang tersohor, kawasan Bandung Utara. Wajah para pemuda-pemudi itu tampak cerah, bersinar dengan rona memerah karena cuaca panas siang hari. Para pemudanya tampak ganteng, sedangkan para pemudinya tampak cantik. Penampilan mereka tampak penuh vitalitas dengan sebuah tas ransel yang tergantung di punggungnya. Meskipun siang hari, jaket simbol persatuan dan keanggotaan dalam  himpunan mahasiswa itu tetap membungkus rapih tubuh para calon ilmuwan atau ahli teknologi pengelolaan sumber alam yang terkandung di dalam perut Ibu Pertiwi Indonesia Raya.

Ketika menjalani kuliah, mereka akan menikmati semua fasilitas yang nyaman dan lebih dari cukup. Teman-teman orang tuanya dan saudara-saudara pasti akan berdecak kagum atas prestasinya mampu duduk di fakultas bergengsi di perguruan tinggi yang sudah terkenal di seantero Indonesia. Sepengetahuan saya, berbagai macam beasiswa juga bisa diperoleh oleh para mahasiswa ketika berkuliah. Beasiswa-beasiswa tersebut sebagian besar berasal dari perusahaan-perusahaan pertambangan raksasa milik negara asing yang melakukan eksplorasi penambangan di berbagai wilayah di Tanah Air Indonesia.

Ketika masa studi hampir berakhir, para mahasiswa berjaket oranye itu dengan penuh semangat akan berkata: ‘Saya akan melamar kerja di Freeport, Exxon Mobil, British Petroleum, Inco, atau Schlumberger !’. Setidaknya begitulah cita-cita mereka yang pernah saya dengar saat saya ngobrol dengan teman-teman seasrama yang mengambil jurusan studi di bidang pertambangan, pada masa dua puluh lima tahun yang lalu.
Pikiran polos saya langsung memberikan reaksi ‘kagum’ terhadap cita-cita teman-teman saya yang terlihat sangat mudah dalam meraih masa depan yang gemilang, penuh kemakmuran, kekayaan, dan karier bagus. Mereka sangat antusias bekerja di perusahaan asing yang akan memberikan gaji berupa mata uang ‘dollar’, fasilitas mess yang mewah bagaikan kamar hotel berbintang lima, terbang pulang ke Jakarta menggunakan pesawat, serta dicukupi kebutuhan hidupnya secara berlebihan.

Kemudian setelah saya membaca tulisan-tulisan seputar kekayaan hasil tambang mineral Indonesia yang seluruhnya dimiliki oleh orang asing, muncul pertanyaan di kepala saya: ‘Peran apakah yang dijalankan oleh teman-teman saya yang dulu telah lulus menjadi sarjana tambang lalu bekerja di perusahaan-perusahaan tambang raksasa milik negara asing tersebut?’.

Bila keberadaan pertambangan raksasa itu hanya selalu melukai martabat Bangsa Indonesia dalam perjalanannya meniti jembatan emas kemerdekaannya, menurut saya lebih baik lokasi-lokasi pertambangan itu ditutup saja. Biarkan emas, tembaga, bahkan uranium yang masih terkandung di perut bumi Papua, NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan daerah lainnya, yang berpotensi menjadi incaran negara asing, tetap terkubur selama-lamanya hingga anak-cucu kita tidak akan pernah mendengar lagi cerita sedih dari riwayat masa lalu negerinya yang berkaitan dengan beroperasinya perusahaan raksasa Amerika, Inggris, Kanada, Perancis, mengeruk kekayaan negeri ini.

8 September 2012.
Sigit Priyadi - Kompasianer
Link: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/09/07/masa-depan-cerah-mahasiswa-pertambangan/