Inspirasi

"Kadang tidak selalu setiap tindakan membuahkan kesuksesan, tapi perlu diingat bahwa tidak ada kesuksesan tanpa tindakan"

Thursday, April 19, 2012

Man Jadda wa Jadda "Siapa yang Bersungguh-sungguh, Pasti Akan Berhasil"


Pengalaman Inspiratif oleh Melly Helwa Azzahra
Cerita ini kudapat dari temanku di kampus, ketika itu aku diajak oleh teman2ku untuk makan2 di kawasan citywalk. Alhamdulillah pasti selalu ada rezeki untuk tidak mengeluarkan uang jajan/makan, karena temanku yang satu ini orangnya senag sekali ngasih makan gratisan alias TRAKTIRan. Pernah aku mengeluarkan uang untuk membayar, tapi pasti temanku ini akan menggertak atau marah atau marah, karena aku gak boleh bayar, artinya dia yang akan  nanggung biaya makan2., hmm.. Alhamdulillah klo gtu, padahal sudah jelas2 mau aku.
Tapi kali ini bukan cerita ini yang akan aku angkat, melainkan sebuah pengalaman yang benar2 menyentuh hati, yang sama sekali tak kuduga perjalanan hidupnya SAMA atau bahakan LEBIH dengan sekelumit permasalahan yang aku hadapi.
Waktu itu sepulangnya dari citywalk, aku dan teman2 langsung menuju kampus, ketika itu perkuliahan belum dimulai, dosen pun belum datang, temanku yang biasa nraktir tadi, kali ini duduk tepat di sampingku, tak terasa terjadilah oborlan, kami saling curhat dan bercerita, sampai akhirnya muncullah pertanyaan dari temanku,
 “mel ibumu sakit??” tanyanya.
“beliau sehat, tapi sebenernya sakit. Jadi harus selalu check-up  tiap bulannya” jawabku dengan nada murung.. karena kalo pembahasan sudah mengacu kepada ‘IBU’, aku pasti kepikiran terus.
Terjadilah obrolan panjang lebar yang membahas tentang Ibu..ibu,, dan ibu.., sampai akhirnya aku terhenyak ketika dia menceritakan pengalaman pahit sekaligus juga merupakan pengalaman hebat bagi dirinya,
“tau gak Mel, aku lebih dari itu. Dulu Ibuku sakit parah, beliau mengalami pembengkakan hati, diserang diabetes, dan pernah mengalami stroke juga, tepatnya komplikasi. Seluruh tubuhnya tak bisa digerakkan, aku waktu itu masih duduk di bangku SMA kelas 1, aku juga punya dua adik yang menjadi tanggunga, yang satu SD dan yang satunya lagi SMP. Ayahku pergi merantau dan baru merintis usaha di kota, tentunya sama sekali belum membawa hasil, saat itu aku yang menggantikan psisi ibu untuk memenuhi kebutuhan keluarga bahkan menanggung pekerjaan rumah pun dibebankan padaku. Padahal waktu itu aku baru duduk di bangku kelas 1 SMA, tapi itu semua tak membuatku patah semangat, aku pernah berjualan sate, ya..jualan sate,, tiap hari setiap pulang sekolah kira2 jam2 sore aku pergi ke pasar belanja usus di penjual ayam potong, satu per satu setiap penjual itu aku datangi dan ku kumpulkan usus2 ayam itu.
Sepulangnya sekolah aku meracik bumbu, dan merebus usus2 ayam untuk dijadikan sate, setelah itu aku mengerjakan pekerjaan rumah, melayani ibu, serta mengurusi adik2ku, sampai tepat ba’da isya, aku mulai menusuk-nusuk sate dengan tusukan bambu, itupun sambil aku belajar, ya... tepat di sampingku, aku taruh buku2, sambil membaca dan menghafal, aku menusuk-nusuk usus sate, tak ayal tanganku kadang kena tusukan karena mataku terlalu konsen dengan bacaan dan hafalan.
Jam 11 atau 12 setelah mengerjakan PR, aku segera beranjak tidur, pukul 02.00 apgi aku harus sudah bangun menyiapkan suanya untuk berjualan, aku kembali ke dapur dan kembali mengukus sate2 dan membungkusnya untk esok harinya aku jajakan ke tiap sekolah2, sampai subuh aku segera mengerjakan pekerjaan rumah dan kembali mengusuhi ibu dan adik2ku, tepat ba’da subuh aku segera mengayuh sepeda karena jarak tempat menjajakan jualan cukup jauh, biasanya aku menitipkan jualanku di tiap2 sekolahan, di kantin2 sekolah atau warung2, yang kemudian sore harinya aku mengambil uang jualanku, setelah itu aku bergegas pergi ke sekolah, besoknya seprti itu dan terus seperti itu.
Tapi aku orang yang tak kenal dengan namanya putus asa. Ibu yang sakit2an, adik 2 butuh biaya sekolah, ini itu permasalahan datang, tapi aku tak lantas menyerah, itu aku jadikan cambuk semangat untuk berprestasi di sekolah, Alhamdulillah sku selalu juara umum dan mendapat beasiswa prestasi, aku semakin semangat sampai akhirnya kelas 3, aku bisa mempertahankan prestasiku. Pernah satu hal yang membuatku haru, ketika aku ditunjuk untuk mewakili sekolah unuk olimpiade antariksa, aku tak menyangka aku berhasil dan menjadi juara. Masih teringat jelas di benakku ketika namaku dipanggil untuk menerima piala, tau gak Mel apa yang terjadi.:??! (tanyanya padaku, yang kemudian aku jawab dengan gelengan kepala). TALI TASku PUTUS, ya..entahlah tas bututku dan tepat itu terjadi ketika aku maju ke depan, tentu saja  itu disaksikan oleh banyak orang, termasuk guru2ku. Tau gak Mel??! (lagi2 aku menggelengkan kepala, pertanda tidak tahu apa yang kemudian terjadi)..guruku menyaksika itu langsung menangis, ya..gak tau apa karena kasihan atau rasa iba. Tapi yang jelas aku yakin guruku itu bangga padaku, dan aku tembus menjadi juara serta meraih piala..suatu hal yang membanggakan bagi diriku..
Satu hal Mel,, yang harus kamu ingat, semua itu butuh proses, ujian dan permasalahan yang bertubi-tubi tak lantas membuatku menyerah, intinya kita harus yakin, Allah pasti akan menolong kita, dan Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan hambany., ketika kita terpuruk dalam masalah justru kita mampu bangkit dan menunjukkan semangat yang tinggi, ‘bahwa sesuatu yang indah itu butuh pengorbanan’.
“Subhanallah...rupanya aku gak sendirian menghadapi sekelumit pahitnya cobaan, ceritanya begitu mirip dengan apa yang terjadi pdku, hanya yang membedakan, dia penjual sate sedang aku menjajakan gorengan/kue jajanan, kita sama2 bintang kelas dengan jurusan yang berbeda, dia ikut olimpiade antariksa sedang aku olimpiade ekonometri dan beberapa lomba pidato. Ibunya pun sakit,, sama seperti ibuku yang sakit-sakitan. Beban pekerjaan rumah dan tanggungan hidup kelarga dibebankan padanya,, sama seperti waktu itu, hanya saja sekarang dia boleh dikatakan telah sukses, sedang aku belum:0)
Dia bekerja sebagai notaris, ayahnya pun berhasil membuka usaha bengkel dan memiliki beberapa karyawan. Ibunya kini berangsur pulih, adik2nya kini lulus dan melanjutkan kuliah di pesantren.
Alhamdulillah..hari ini aku merasa beruntun, karena aku adalah orang pertama yang mendengar curhatnya (thanks sister:). Memang benar kawan ,, bahwa dibalik cobaan yang PAHIT ada hikmah MANIS untuk kita reguk:0)
“MAN JADDA WA JADA,, SIAPA YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH PASTI BERHASIL”
“SETELAH KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN,, SETELAH KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN”
“ALLAH TAK AKAN MENGUJI SEORANG HAMBBA DI LUAR BATAS KEMAMPUANNYA”
“ALLAH MENCINTAI KITA LEWAT UJIAN, DENGAN UJIAN YANG DIBERIKAN, ALLAH INGIN AGAR KITA LEBIH DEKAT pada-NYA, BUKANkah SESEORANG ITU BELUM DIKATAKAN BERIMAN SEDANG DIA BELUM DI UJI??”
BUKANkah dengan ujian,, maka derajat TAQWA kita akan bertambah.. bersyukurlah pada kalian sahabat2ku yang telah mengalami berbagai macam ujian dan cobaan dari Allah SWT.. bersabarlah, maka jika kita mampu melewatinya, kita bisa meraih “HASIL YANG MANIS”

“indah bukan?? :o)”
“ALWAYS POSITIVE THINKING TO ALLAH”

>>by: @Melly HeLwa NaZma Azzahra, 17042012
And was editing by Gusti Warman, 18042012