Pengalaman Inspiratif oleh Melly Helwa Azzahra
Cerita ini
kudapat dari temanku di kampus, ketika itu aku diajak oleh teman2ku untuk
makan2 di kawasan citywalk. Alhamdulillah
pasti selalu ada rezeki untuk tidak mengeluarkan uang jajan/makan, karena
temanku yang satu ini orangnya senag sekali ngasih makan gratisan alias
TRAKTIRan. Pernah aku mengeluarkan uang untuk membayar, tapi pasti temanku ini
akan menggertak atau marah atau marah, karena aku gak boleh bayar, artinya dia
yang akan nanggung biaya makan2., hmm..
Alhamdulillah klo gtu, padahal sudah jelas2 mau aku.
Tapi kali ini
bukan cerita ini yang akan aku angkat, melainkan sebuah pengalaman yang benar2
menyentuh hati, yang sama sekali tak kuduga perjalanan hidupnya SAMA atau
bahakan LEBIH dengan sekelumit permasalahan yang aku hadapi.
Waktu itu
sepulangnya dari citywalk, aku dan
teman2 langsung menuju kampus, ketika itu perkuliahan belum dimulai, dosen pun
belum datang, temanku yang biasa nraktir tadi, kali ini duduk tepat di
sampingku, tak terasa terjadilah oborlan, kami saling curhat dan bercerita,
sampai akhirnya muncullah pertanyaan dari temanku,
“mel ibumu sakit??” tanyanya.
“beliau sehat,
tapi sebenernya sakit. Jadi harus selalu check-up tiap bulannya” jawabku dengan
nada murung.. karena kalo pembahasan sudah mengacu kepada ‘IBU’, aku pasti
kepikiran terus.
Terjadilah
obrolan panjang lebar yang membahas tentang Ibu..ibu,, dan ibu.., sampai
akhirnya aku terhenyak ketika dia menceritakan pengalaman pahit sekaligus juga
merupakan pengalaman hebat bagi dirinya,
“tau gak Mel,
aku lebih dari itu. Dulu Ibuku sakit parah, beliau mengalami pembengkakan hati,
diserang diabetes, dan pernah mengalami stroke juga, tepatnya komplikasi.
Seluruh tubuhnya tak bisa digerakkan, aku waktu itu masih duduk di bangku SMA kelas
1, aku juga punya dua adik yang menjadi tanggunga, yang satu SD dan yang
satunya lagi SMP. Ayahku pergi merantau dan baru merintis usaha di kota,
tentunya sama sekali belum membawa hasil, saat itu aku yang menggantikan psisi
ibu untuk memenuhi kebutuhan keluarga bahkan menanggung pekerjaan rumah pun
dibebankan padaku. Padahal waktu itu aku baru duduk di bangku kelas 1 SMA, tapi
itu semua tak membuatku patah semangat, aku pernah berjualan sate, ya..jualan
sate,, tiap hari setiap pulang sekolah kira2 jam2 sore aku pergi ke pasar
belanja usus di penjual ayam potong, satu per satu setiap penjual itu aku
datangi dan ku kumpulkan usus2 ayam itu.
Sepulangnya
sekolah aku meracik bumbu, dan merebus usus2 ayam untuk dijadikan sate, setelah
itu aku mengerjakan pekerjaan rumah, melayani ibu, serta mengurusi adik2ku,
sampai tepat ba’da isya, aku mulai menusuk-nusuk sate dengan tusukan bambu,
itupun sambil aku belajar, ya... tepat di sampingku, aku taruh buku2, sambil
membaca dan menghafal, aku menusuk-nusuk usus sate, tak ayal tanganku kadang
kena tusukan karena mataku terlalu konsen dengan bacaan dan hafalan.
Jam 11 atau 12
setelah mengerjakan PR, aku segera beranjak tidur, pukul 02.00 apgi aku harus
sudah bangun menyiapkan suanya untuk berjualan, aku kembali ke dapur dan
kembali mengukus sate2 dan membungkusnya untk esok harinya aku jajakan ke tiap
sekolah2, sampai subuh aku segera mengerjakan pekerjaan rumah dan kembali
mengusuhi ibu dan adik2ku, tepat ba’da subuh aku segera mengayuh sepeda karena
jarak tempat menjajakan jualan cukup jauh, biasanya aku menitipkan jualanku di
tiap2 sekolahan, di kantin2 sekolah atau warung2, yang kemudian sore harinya
aku mengambil uang jualanku, setelah itu aku bergegas pergi ke sekolah,
besoknya seprti itu dan terus seperti itu.
Tapi aku orang
yang tak kenal dengan namanya putus asa. Ibu yang sakit2an, adik 2 butuh biaya
sekolah, ini itu permasalahan datang, tapi aku tak lantas menyerah, itu aku
jadikan cambuk semangat untuk berprestasi di sekolah, Alhamdulillah sku selalu
juara umum dan mendapat beasiswa prestasi, aku semakin semangat sampai akhirnya
kelas 3, aku bisa mempertahankan prestasiku. Pernah satu hal yang membuatku
haru, ketika aku ditunjuk untuk mewakili sekolah unuk olimpiade antariksa, aku
tak menyangka aku berhasil dan menjadi juara. Masih teringat jelas di benakku
ketika namaku dipanggil untuk menerima piala, tau gak Mel apa yang terjadi.:??!
(tanyanya padaku, yang kemudian aku jawab dengan gelengan kepala). TALI TASku
PUTUS, ya..entahlah tas bututku dan tepat itu terjadi ketika aku maju ke depan,
tentu saja itu disaksikan oleh banyak
orang, termasuk guru2ku. Tau gak Mel??! (lagi2 aku menggelengkan kepala,
pertanda tidak tahu apa yang kemudian terjadi)..guruku menyaksika itu langsung
menangis, ya..gak tau apa karena kasihan atau rasa iba. Tapi yang jelas aku
yakin guruku itu bangga padaku, dan aku tembus menjadi juara serta meraih
piala..suatu hal yang membanggakan bagi diriku..
Satu hal Mel,,
yang harus kamu ingat, semua itu butuh proses, ujian dan permasalahan yang
bertubi-tubi tak lantas membuatku menyerah, intinya kita harus yakin, Allah
pasti akan menolong kita, dan Allah tidak akan memberikan cobaan di luar
kemampuan hambany., ketika kita terpuruk dalam masalah justru kita mampu
bangkit dan menunjukkan semangat yang tinggi, ‘bahwa sesuatu yang indah itu
butuh pengorbanan’.
“Subhanallah...rupanya
aku gak sendirian menghadapi sekelumit pahitnya cobaan, ceritanya begitu mirip
dengan apa yang terjadi pdku, hanya yang membedakan, dia penjual sate sedang
aku menjajakan gorengan/kue jajanan, kita sama2 bintang kelas dengan jurusan
yang berbeda, dia ikut olimpiade antariksa sedang aku olimpiade ekonometri dan
beberapa lomba pidato. Ibunya pun sakit,, sama seperti ibuku yang
sakit-sakitan. Beban pekerjaan rumah dan tanggungan hidup kelarga dibebankan
padanya,, sama seperti waktu itu, hanya saja sekarang dia boleh dikatakan telah
sukses, sedang aku belum:0)
Dia bekerja
sebagai notaris, ayahnya pun berhasil membuka usaha bengkel dan memiliki
beberapa karyawan. Ibunya kini berangsur pulih, adik2nya kini lulus dan
melanjutkan kuliah di pesantren.
Alhamdulillah..hari
ini aku merasa beruntun, karena aku adalah orang pertama yang mendengar
curhatnya (thanks sister:). Memang benar kawan ,, bahwa dibalik cobaan yang
PAHIT ada hikmah MANIS untuk kita reguk:0)
“MAN JADDA WA
JADA,, SIAPA YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH PASTI BERHASIL”
“SETELAH
KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN,, SETELAH KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN”
“ALLAH TAK
AKAN MENGUJI SEORANG HAMBBA DI LUAR BATAS KEMAMPUANNYA”
“ALLAH
MENCINTAI KITA LEWAT UJIAN, DENGAN UJIAN YANG DIBERIKAN, ALLAH INGIN AGAR KITA
LEBIH DEKAT pada-NYA, BUKANkah SESEORANG ITU BELUM DIKATAKAN BERIMAN SEDANG DIA
BELUM DI UJI??”
BUKANkah
dengan ujian,, maka derajat TAQWA kita akan bertambah.. bersyukurlah pada
kalian sahabat2ku yang telah mengalami berbagai macam ujian dan cobaan dari
Allah SWT.. bersabarlah, maka jika kita mampu melewatinya, kita bisa meraih “HASIL
YANG MANIS”
“indah bukan??
:o)”
“ALWAYS
POSITIVE THINKING TO ALLAH”
>>by: @Melly HeLwa NaZma
Azzahra, 17042012
And was editing by Gusti Warman,
18042012